Nasaruddin Umar; Karakter Seorang Mukmin



Batam Center, Ittihad Imam Masjid-Musholla Kota Batam (IPIM), melaksanakan Musyawarah Daerah (MUSDA) IV Kota Batam, Sabtu 29 Juni 2019 dilaksanakan di Ruang pemko Batam, hadir dalam acara tersebut seluruh ormas tingkat Kota Batam antara lain, KH Usman Ahmad dari MUI Kota Batam, Deden Sirajuddin dari BMGQ Kota Batam, dan organisasi masyarakat lainya. Dalam Musda IV IPIM Kota Batam juga mengadakan Halaqah Ilmiah yang menghadirkan Ketua Umum IPIM Nasional, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, H.M Rudi, SE,MM, Wailkota Batam dan H Zulkarnain Umar Kepala Kemenag Kota Batam. Dalam Musda ke 4 ini Ustad Luqman Rifai, S.Ag terpilih sebagai Ketua PD.IPIM Kota Batam Periode 2019-2014 melalui musyawarah mufakat.
Narasumber dalam Halaqah Ilmiah Nasaruddin Umar menekankan pentingnya memlilih ketua dengan musyawarah, bukan sistem yang lain diantara kelebihan musyawarah adalah untuk melatih untuk menyuarakan pendapat, permasalahan dapat segera diidenfikasi dan dipecahkan, keputusan yang diambil memiliki nilai keadilan, dan hasil keputusan yang diambil dapat menguntungkan semua pihak. Mengawali pemaparannya.
Lebih lanjut Nasaruddin menjelaskan kata Imam, memiliki makna ganda, bisa jadi imam sebagai pemimpin shalat berjamaah, dalam arti sebagai seorang yang berdiri didepan, namun bisa juga kata imam sebagai gelar bagi seseorang yang memegang kepemimpinan, kepemerintahan atau kekuasaan. Kata imam seakar dengan kata ummi, yang berarti cinta kasih. Seorang imam hendakya mengedepankan sifat cinta dan kasih kepada semua masyarat, apapun status sosial mereka, imam juga seakar dengan amama artinya depan, seorang imam harus mampu memberikan contoh tauladan yang baik dalam bermasyarakat, baik dalam ucapan ataupun perbuatan. Dari sini, muncullah istilah makmun, yang artinya orang yang mengikuti, “Memilih imam mestinya dilakukan melalui musyawarah oleh kelimpok yang berwenang, dan kelompok yang berwenang tersebut mengetahui syarat yang perlu diketahui seorang imam yaitu adil, berilmu, berwawasan luas dan bersikap arif, ini sesuai dalam  Qs. Ali Imran; 159 artinya Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. tutur Nasaruddin.
Syarat mendasar sebagai seorang imam shalat yang perlu dipenuhi antara lain paham dan menguasai ilmu tajwid, tahu mana tempat berhenti ayat, memotong ayat ketika ayat tersebut panjang, tepat dalam pengulangan awal ayat yang dipotong, karena kalau makmun lebih paham dari pada imam dalam tajwid makmun bisa tidak sah shalatnya. Selanjutnya memiliki intonasi suara yang merdu, setidak-tidaknya enak didengar, kalau bisa menyesuaikan dengan makna ayat tentu lebih baik, dan yang memiliki kaitan langsung dengan penilaian masyarakat yaitu menjadi teladan keluarga dan masyarat, menjaga muru’ah, serta memilki rasa malu yang tinggi. Tambahnya.
Menjaga persatuan umat adalah tugas utama imam, umat adalah asset yang berharga yang perlu dijaga persatuannya, lebih-lebih dizaman penuh dengan fitnah dan perpecahan, maka rasa persaudaraan umat menjadi sesuatu yang mahal. Kenapa menjaga persatuan sangat penting karena pemahaman umat dalam arti yang sederhana pemahaman jamaah dalam ilmu agama tidak merata, terkadang ada mementingkan kelompok atau  golonganya. Jika umat tidak bisa bersatu maka umat akan semakin mundur dan terpuruk hanya karena perselisihan dan perpecahan diantara mereka sendiri, maka peran penting seorang imam adalah dalam menjaga persatuan umat Islam. “Bahayanya memilih imam yang salah adalah jika imam tersebut tidak diketahui latar-belakangnya, sehingga suatu saat imam yang sudah dipercaya jamaah membawa ideologi yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Pungkas Nasaruddin.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nasaruddin Umar; Karakter Seorang Mukmin"

Posting Komentar